Senin, 09 Mei 2011

PROJECT BUKU SEPANJANG KULIAH

Bikin BUKU lagi......

Buku....Buku....dan Buku.....
Kayaknya dosenku yang satu ini doyan banget deh sama buku. Semester 2 lalu, beliau pernah menugaskan untuk membuat buku hasil observasi tentang Keanekaragaman Tumbuhan. Deadline nya tuh cuma 2 minggu
deh kalo ga salah. Belom itu observasinya, proses pengerjaannya, belom lagi ngebagi waktu dengan tugas yang lain. Hadeeh....sempat pusing deh dibuatnya. Tapi seneng juga sih setelah liat hasilnya :). Selain itu juga ada kesan serta cerita tersendiri pada saat pembuatannya, salah satunya adalah begadang selama beberapa malam yang bikin perut mual karena masuk angin waktu mata masih dipaksa melek menjelang pagi. Hrrrrggggghhh......kalo bukan karena tugas mah ogahhhh!!!!. Ada lagi, yang ga bisa dilupa adalah soal tragedi ngejar kereta yang dialami oleh temen aku. Sungguh tragis ceritanya, menegangkan, watir oge ngeliatnya sih ampe sakit seminggu deh kalo ga salah. tapi malah lucu gitu jadinya. hehehe...
Oh iya, nih aku lampirin foto hasil bukunya,,,,,


Ini Cover Depan Bukunya (Simple dan dikerjakan pada saat ngprint,hehe)



Ini lembar kedua dari cover


Yang ini, salah satu isi buku hasil observasinya


Kalo yang ini, Cover Belakang buku (Bingung mau diisi apaan, jadinya about authors deh)

Lumayan kan hasilnya?? yaaa.....namanya juga permulaan. :)

Kembali pada tugas bikin buku....
Nah, di Semester 4 ini ceritanya aku ketemu lagi nih sama dosen tersebut di mata kuliah yang berbeda, yaitu Zoologi Vertebrata. Terus yah....apa coba??? ternyata ga jauh beda dengan mata kuliah sebelumnya. Beliau nugasin bikin Buku lagiiiii.......makin yakin deh kalo beliau itu BUKU lovers. Good predicate lah !!! Bedanya, kalo semester sekarang tuh tugasnya tentang Keanekaragaman Ikan. Sempet enek juga sama si ikan. Heuh...
Tapi nih yah...waktu di kasih tugas ini tuh jujur aku teh antusias banget loh...soalnya setelah buku pertama terbit (hahaha..maksudnya rampung terus dikumpulin), ngerasa puas terus pengen bikin yang lebih dari itu. SEMANGAT lah pokoknya !
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu.....dengan padatnya jadwal kuliah, ngantrinya tugas demi tugas, kerjaan pribadi di kostan, project buku ini pun sepertinya terkesampingkan dan baru terjamah sekitar 1 minggu sebelum deadline, HA..HA..HAaaa.... Bagooooosss !!!! Yaaa...begitulah, terkadang kenyataan itu tidak semudah seperti apa yang telah kita rencanakan.
But, don't worry....bradist !!! Allah itu slalu akan memberikan jalan kepada umatnya yang selalu berusaha dalam situasi sesulit dan semepet apapun :). Buktinya, dengan waktu yang relatif singkat, akhirnya project buku ini toh akhirnya selesai juga tepat pada waktunya :D....
Yaiyalah....ampe ga tidur semalaman ampe subuh (tidur juga sih sekitar 1 jam lah, itupun waktu matahari udah keburu terbit...Hiksss...tragiss!!). Tapi biarlah...demi tugas deh yaaa..... -_____-"
Alhamdulillah pokonyamah, bukunya juga bikin puas lah..meskipun mungkin masih banyak kekurangannya.
Huh...sayangnya kalo buku yang ini ga sempet di abadikan sama aku. padahal udah lebih bagus dari buku yang pertama, huhuhu... :'(
Tapi sudahlah ta apaaa.....nanti deh kalo ada di temen aku mungkin fotonya, ntar aku upload :D
Yaaa...begitulah ceritanya tentang tugas project buku yang menguras otak, tenaga, pikiran, dan waktuku, (termasuk ngorbanin ayangkuu, hehehe maaf yah yank..akunya jadi ga merhatiin kamu). Tapi overall, cukup menantang juga tugasnya. Dan yang perlu dicatat, dosen ini adalah salah satu dosen favorit aku.

Pesen buat Pak Dosen......: "Semoga kita ketemu lagi di mata kuliah berikutnya, terus nanti kasih tugas bikin buku lagiii ya pak." 

(seneng...seneng...tapi ngga) sama (ngga seneng tapi seneng)
 dikasih tugas ginian...hehehe...

TENTANG PERASAAN


EMOSI . . .
kata itu mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dan saya sangat yakin sekali kalau kita semua pun pasti pernah mengalami hal itu. Termasuk saya !
Dan entah mengapa malam ini saya sedang ingin berbicara mengenai hal itu. Mungkin salah satu alasannya ialah karena saat ini saya juga sedang mengalami perasaan 'emosi'
 (Halaaahhhh....ga penting juga yaa ngomong ky gini! -____-') hehe....

Menurut apa yang saya ketahui, baik itu dari pengalaman pribadi ataupun dari
beberapa sumber, EMOSI itu merupakan reaksi atau ungkapan perasaan seseorang terhadap apa yang sedang ia alami atau apa yang ia hadapi. Emosi ini dapat berupa  emosi positif dan emosi negatif.

Pertama, emosi positif dapat berupa perasaan senang tentang suatu hal atau seseorang. Misalnya ketika kita jatuh cinta, rasa syukur kita terhadap sesuatu, perasaan senang, sukacita, dan hal lainnya yang membuat gejolak batin kita terasa menggebu - gebu. Emosi semacam ini tentunya tidak mempunyai dampak merusak bagi diri kita, orang lain, maupun kehidupan kita.

Yang kedua, emosi negatif. Berbeda dengan emosi positif tentunya, emosi negatif ini kebanyakan dapat memberikan dampak tidak baik, yaaa.....sesuai lah dengan namanya 'negatif'. Dalam artian, emosi ini akan berpengaruh terhadap aspek psikis, kondisi, orang lain, ataupun lingkungan kehidupan kita.

Dan terkadang seseorang akan merasa menyesal setelah emosi negatif ini berlangsung. Tidak asing bagi kita, emosi ini contohnya ialah ketika kita marah, benci, jijik, perasaan tidak suka, dan segala sesuatu yang membuat jiwa atau batin kita terganggu. Penyebabnya mungkin bisa dikarenakan rasa sakit hati, atau perasaan tidak terima akan sesuatu hal, serta suasana hati yang buruk.

Nah...kedua emosi ini bisa terjadi secara sadar ataupun tidak sadar. Ya...menurut saya sih kebanyakannya secara tidak sadar, apalagi kalo emosi negatif. Oleh karena adanya ketidaksadaran itulah, maka timbul rasa penyesalan itu tadi akibat dari emosi tersebut.

Hmm...bagaimana ya cara mengatasi emosi negatif tersebut????
Sebenarnya kita bisa saja mengendalikan emosi kita itu dengan beberapa cara yang kita sendirilah yang tau. Karena hal apapun yang terjadi pada diri kita, hanya kita sendiri yang tau dan yang bisa mengatasinya. Misalnya, melakukan percakapan batin dengan diri kita sendiri. Hehe...emang bisa ya?? BISA ko...coba saja dan temukan caranya sendiri!!! :D


Akan tetapi, dibalik penyesalan itu, emosi juga memiliki manfaat tersendiri. Lebih tepatnya sih bukan manfaat ya, tapi apa ya? yaa...mungkin ada makna tersendiri lah, seperti itu kurang lebihnya. Karena menurut sebagian orang, emosi itu bisa dijadikan suatu pembelajaran dan pendewasaan diri. Karena dengan adanya emosi, kita dapat mengetahui kelemahan, kejelekan atau kesalahan apa yang ada pada diri kita serta dijadikan pelajaran untuk kedepannya. Artinya, emosi itu bisa kita jadikan sarana untuk introspeksi diri. 

Dengan mengalami fase emosi, seseorang bijak akan bertanya pada dirinya sendiri, "Apa untungnya sih saya emosi seperti ini?", "Apakah dengan emosi, hati saya menjadi tenang dan masalah terselesaikan?".
Nah, dengan adanya pertanyaan semacam itu dalam diri si pelaku emosi, setidaknya akan ada suatu makna yang ia ambil dan hal itu menurut saya merupakan salah satu proses pendewasaan.


Pada intinya, kita jangan terlalu menuruti apa kata 'emosi' (dalam hal ini, emosi negatif) karena hanya akan menimbulkan penyesalan dan akibat yang sangat fatal dalam hidup kita. Emosi itu wajar dan manusiawi, tetapi ada baiknya kita atur emosi itu sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan hal yang buruk untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan kehidupan kia.
'So, think before act'.... 
Oh iya, ada tambahan sedikit, :)
Saya juga pernah baca dari suatu sumber tentang

6 tablet pereda emosi


ini dia...... :

Ketika Marah, Ucapkanlah Astaghfirullahal adziim
Ketika Kehilangan dan sedih, Ucapkanlah Innalillahi wa inna ilaihi roo’jiuun
Ketika Bahagia, Ucapkanlah Alhamdulillah
Ketika Kagum, Ucapkanlah Subhanallah
Ketika Takut, Ucapkanlah Allahu Akbar
Ketika Panik, Ucapkanlah Laa Hawlaa walaa quwwata illa billa
...SEMOGA BERMANFAAT...
:)

Sabtu, 07 Mei 2011

Waspada Kanker Serviks

Kanker Serviks – Penyebab, Tanda-Tanda, Cara Mencegah dan Mengobati Kanker Serviks



Sekilas tentang kanker serviks?
Artikel  ini berbicara tentang Kanker Serviks. Kanker Serviks (Cervical Cancer) atau kanker mulut rahim? memang bukan nama yang asing. Terutama bagi kaum wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13 fakta tentang kanker serviks yang wajib kita ketahui :
1. Apa itu kanker serviks? kenali dah cegah yuk !
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?
kanker-serviks
klik untuk zoom
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
kanker-serviks-1
click to zoom : kanker serviks
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
kanker-serviks-3
click to zoom : sisi lain kanker serviks
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa.
5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
  • munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
  • keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
  • perdarahan di luar siklus menstruasi.
  • penurunan berat badan drastis.
  • Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
  • juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.
kanker-serviks-2
click to zoom : sisi lain kanker serviks
7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
  • tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
  • rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
  • dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
  • dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
11. Seberapa penting memakai vaksinasi HPV?
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.
12. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
13. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau anda memilih pengangkatan rahim, radiasi dan kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh? Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
Sumber utama : http://female.kompas.com

Extremophile


Nama    : Resa Triandini
NIM       : 2224091853
Kelas     : IV-C

TUGAS MIKROBIOLOGI DASAR

Jenis – jenis mikroba yang hidup di lingkungan ekstrim, diantaranya :
1.       Achidophiles
Habitat               : Hidup di lingkungan asam dengan pH 1 – 5. Karena sel – sel nya memompa ion hidrogen beracun dengan cepat tidak merusak DNA di dalam nukleus.
Reproduksi       : Aseksual melalui mitosis juga bisa secara seksual. Syaratnya pH harus berada pada 5,4 atau kurang.
Peranan              : Digunakan untuk memulihkan mineral metalik yang hilang selama penambangan batu bara

2.       Alkaliphiles
Habitat               : Hidup di lingkungan yang bersifat alkali seperti danau soda atau tanah alkali. Level pH pada substansi alkali adalah sekitar 9 – 11. Alkaliphiles menjaga kadar pH di dalam selnya sebesar 9, namun lingkungan memiliki level lebih tinggi dari alkalinitas. Caranya dengan memompa ion – ion hidrogen yang keluar pada tingkat yang tepat.
Reproduksi       : seksual dan aseksual melalui mitosis.
Peranan              : menghapus permukaan gel pada film x-ray, membuat makanan, obat, pengolahan limbah, antibiotik.

3.       Thermophiles
Habitat               : Hidup dan tumbuh di lingkungan ekstrim panas dimana organisme lain dapat mati. Tumbuh dengan baik pada temperatur 50C/120F- 70C/158F. Tidak dapat tumbuh pada suhu 20C/68F. Tidak mudah dipelajari karena kondisi ekstrim yang mereka butuhkan sulit disediakan di laboratorium.
Thermophiles dapat hidup di  habitat panas bumi atau di lingkungan yang menciptakan panas sendiri(ex.tumpukan kompos dan TPA sampah).
Reproduksi       :  Seksual dan aseksual
Peranan              : Thermus aquaticus dan
Thermococcus litoralis adalah contoh Thermophiles yang digunakan sebagai enzim dalam DNA.

4.       Psychrophiles
Habitat               : Hidup dan tumbuh dengan baik dalam temperatur sekitar 10 to 20°C (14 to 68°F). Kebanyakan ditemukan di samudera artik dan antartika yang tetap beku sepanjang tahun. Makanan yang dibutuhkan psychrophiles ada di dalam gletser beku dan air laut. Psychrophiles mampu memproduksi enzim yang tidak dimiliki organisme lain
Reproduksi: Aseksual pada temperatur 10 to 20°C (14 to 68°F).
Peranan              : Psychrophiles dapat merusak produk susu karena mempunyai enzim yang dapat mengurangi jumlah waktu kesegaran produk tersebut

5.       Xerophiles
Habitat               : Hidup di lingkungan ekstrim yang kering
Reproduksi       : Karena dia hidup di daerah ekstrim kering menyebabkan dia memiliki masalah dengan reproduksi serta pembuatan enzim
Peranan              : Dikenal sebagai perusak makanan yang kering sekalipun, makanan asin, manis, dll

6.       Halophiles
Habitat               : Merupakan mikroorganisme aerob yang mampu hidup dan tumbuh di lingkungan dengan kadar garam
yang tiggi. Misalnya Great Salt Lake di Utah, Owens Lake di California, laut mati, dan saltines (crackers). Mereka menggunakan tekanan osmosis dan substans kimia seperti glokosa, alkohol, asam amino untuk membantu mengontrol jumlah garam di dalam selnya.
Reproduksi       : Seksual dan Aseksua

7.       Barophiles
Habitat               : Mampu bertahan dibawah tekanan yang tinggi, seperti permukaan bawah bumi atau air ada 3 macam barophiles : barotolerant, barophilic, and extreme barophiles.
Reproduksi       : Seksual dan aseksual

8.       Mesophiles
Habitat               : Tumbuh baik pada temperatur antara 10 to 50°C (50 to 122°F). Banyak ditemukan di lingkungan tanah dan air. Kebanyakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus yang menyerang manusia yaitu dari kelompok mesophile. Contohnya yang paling berbahaya Staphyloccus aureus, Salmonella sp., Proteus vulgaris, dan Yersinia enterocoiytica.
Reproduksi       : Seksual dan aseksual
Peranan              : Dapat merusak makanan dengan cepat, Penting untuk proses komposting bahan orgnik, E.coli dapat menyebabkan kematian manusia.

Insect Viruses


Resa Triandini (2224091853)_4C


VIRUS PADA INSECTA

Virus yang menginfeksi serangga dibedakan menjadi virus DNA atau virus RNA yang masing – masing dapat berupa double-strand maupun single-strand.
A.    VIRUS DNA
1.      Baculoviruses
Famili Baculoviridae terdiri dari Nuclear Polyhedrosis Viruses (NPV) dan Granulosis Viruses (GV). Infeksi baculovirus secara historis disebut " penyakit layu.
·         Nuclear Polyhedrosis Viruses
NPVs sebagian besar terbatas pada serangga dan spesies yang paling relatif inang yang spesifik. Mereka diketahui menginfeksi lebih dari 500 spesies serangga, dan paling dikenal dari Lepidoptera.
·         Granulosis Viruses
Granulosis viruses (GV) berhubungan erat dengan NPVs dan mirip dalam struktur dan patogenesis. Jaringan patologi terinfeksi dan kotor, juga sangat mirip dengan NPV. GV hanya tercatat pada Lepidoptera.
2.      Iridoviridae
Nama Iridoviruses (Famili Iridoviridae) berasal dari kata "virus warna-warni". Famili virus ini telah terisolasi dari Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Lepidoptera dan Orthoptera serta beberapa arthropoda noninsect. Kebanyakan iridoviruses tidak mudah ditularkan secara lisan. Infeksi cenderung sistemik tetapi lemak tubuh dan kulit ari host sangat terpengaruh. Meskipun kronis di alam, infeksi virus biasanya mematikan. Peneliti umumnya menyimpulkan bahwa iridoviruses memiliki sedikit utilitas sebagai insektisida mikroba karena infektivitas rendah dan sifat kronis mereka.
3.      Parvoviridae
Salah satu genus dalam keluarga Parvoviridae telah pulih dari serangga, Densovirus (DNV). Pertama terisolasi dari waxworm, mellonella Galleria, virus ini kini telah pulih dari Diptera, Orthoptera, Blattodea, Odonata, dan Lepidoptera lainnya.
4.      Polydnaviridae
Polydnaviruses dibagi ke dalam dua genera, Bracovirus dari host braconid, dan Ichnovirus dari host ichneumonid. Genera ini saling berhubungan tetapi garis genetik berbeda.
5.      Poxviridae
Poxviridae adalah virus yang diselimuti dsDNA, ditemukan dalam vertebrata maupun invertebrata dan kedua kelompok memiliki kesamaan morfologi dan genetik. PVs telah ditemukan menginfeksi Coleoptera (Genus A), Lepidoptera, dan Orthoptera (Genus B), Diptera (Genus C), dan Hymenoptera (unclassified). Lepidoptera terinfeksi dengan EPV menunjukkan pembengkakan dan pemutihan akibat infeksi sel-sel lemak tubuh, yang menyebabkan proliferasi sel dan hipertrofi. Kematian tidak cepat, larva dapat hidup 12-72 hari setelah infeksi terjadi, dan pengembangan infeksi mungkin lebih lambat dalam Coleoptera.

B.    VIRUS RNA
1.      Reoviridae
Superfisial menyerupai virus polihedral nuklir , virus polihedral sitoplasma (CPV) dalam genus Cypovirus tersumbat (0,1-10 pM), virus dsRNA nonenveloped. BPV ini dapat didiagnosis dari sel inang utuh karena polyhedra ini dibentuk hanya dalam sitoplasma sel, tidak seperti NPVs yang meniru dan membentuk polyhedra dalam inti sel inang. CPVs telah diisolasi dari Lepidoptera (80%), Diptera (16%), Hymenoptera (3%), dan Coleoptera dan Neuroptera (<1%) Pada Lepidoptera, CPVs terutama midgut patogen, tetapi beberapa spesies CPV juga menginfeksi lemak tubuh dan jaringan lain. CPVs sangat menular, dilindungi oleh polyhedra, dan dapat bersinergi patogen lain, tetapi mereka juga relatif lambat bertindak dan kronis di alam.
2.      Nodaviruses
Virus ini ssRNA kecil di famili Nodaviridae diwakili oleh dua genera, nodaviruses alpha, yang terutama menginfeksi serangga, dan nodaviruses beta, yang menginfeksi ikan. Satu spesies, Nodamura Virus atau November, menginfeksi baik serangga dan mamalia, dan transmisi nyamuk untuk babi di Jepang didokumentasikan. Nodaviruses lain telah diisolasi dari kumbang scarab (Black Beetle Virus), dari berbagai jenis rumput grub (Flock House Virus, Boolarra Virus, dan Virus Manawatu), berbudaya Drosophila (Selandia Baru Virus), dan Lymantria ninayi mati di New Guinea. Semua isolat dari Pasifik Selatan.
3.       Picorna-Seperti Virus
Sampai saat ini, RNA kecil yang mengandung virus (disebut SRVs) ditempatkan di Picornaviridae, keluarga nonenveloped, nonoccluded, virus ssRNA yang mencakup virus manusia seperti virus flu biasa dan virus polio. Selain virus flacherie di ulat sutera, yang telah cukup mapan sebagai picornavirus, yang paling dikenal dari picornavirus mungkin dari serangga adalah kelumpuhan kriket virus (CrPV) dan Drosophila virus C (DCV). CrPV dan DCV mudah dipelajari karena mereka dapat tumbuh di kultur jaringan.
4.       Tetraviruses
Tetraviridae terbatas pada serangga, mereka hanya diisolasi dari Lepidoptera. ssRNA virus nonenveloped ini ditemukan untuk menjadi agen penyebab Epizootics virus pada ngengat pinus kaisar, gusi ngengat kaisar, dan Helicoverpa armigera. Penyakit tetravirus bisa infeksi tanpa gejala dan infeksi mematikan. Pada infeksi mematikan, larva menjadi hampir mati, berubah warna dan lembek sekitar 7-9 hari pasca infeksi, dan menggantung dari proleg mereka banyak seperti NPV terinfeksi larva. Mereka ditularkan secara horisontal oleh konsumsi oral, walaupun ada beberapa bukti untuk transmisi vertikal. Capsids virus tahan lingkungan, peka terhadap sinar matahari langsung, tetapi tahan terhadap pengeringan dan protease.